Dewasa ini, lada juga dipakai sebagai bahan pembuat parfum. Parfum yang memakai minyak atsiri lada akan lebih awet harumnya. Minyak atsiri lada ini umumnya dipakai pada parfum berkelas, karena minyak atsiri ini mahal harganya.
Tanaman lada dapat tumbuh dengan baik di ketinggian 3 sd 1.100 mdpl, dengan ketinggian ideal 5-700 mdpl. Iklim yang baik antara lain : curah hujan 2.200-5.000 mm/tahun, suhu udara 20-35 derajat Celcius, kelembaban udara 60-93 persen, dengan musim kemarau 2-5 bulan. Tanaman lada membutuhkan air yang cukup untuk pertumbuhan dan pembesaran buah, juga membutuhkan suhu udara yang tingi untuk proses pematangan buah.
Di Indonesia, beberapa varian lada yang banyak ditanam petani misalnya :
lada korinci, jambi, sahang bangka, bengkayang, lampung daun kecil, lampung
daun lebar, natar 1, natar 2, petaling 1, petaling 2, chunuk,ciinten, panniyur
1, panniyur 2, lanjak dan lainnya.
Sepanjang pengalaman dan pengamatan penulis, varian tidaklah terlalu
penting. Yang lebih penting adalah perawatan. Varian lada apapun yang ditanam,
bila dirawat dengan baik, maka akan memberikan hasil yang baik pula.
Bertanam lada membutuhkan kesungguhan, tidak bisa asal-asalan. Jika berniat
membudidayakannya, maka sebaiknya pahami terlebih dahulu teknik budidayanya.
Tanamlah lada, lalu belajarlah lagi dari tanaman itu.
Langkah-langkah budidaya lada panjat :
Kegiatan sebaiknya dilakukan di
awal musim hujan.
1. Buat lubang tanam ukuran 30x30x30 cm jika lahan termasuk tanah gembur dan ukuran 40x40x40 cm jika tanah termasuk tanah keras atau padat. Jarak lubang 2,5 meter (Timur-Barat) x 2 meter (Utara-Selatan) pada lahan sempit (populasi 2.000 titik tanam/ha) dan jarak tanam 3x2 pada lahan di atas 1 ha (populasi 1666 titik tanam/ha). Di sudut sebelah Barat dalam lubang, 20 cm dari tepian lubang tanam, buat lagi lubang untuk tiang panjat beton sedalam 30 cm. Ukuran lubang tiang panjat disesuaikan dengan besarnya tiang panjat beton. Biasanya berbentuk bulat dengan diameter 3-4 inch, karena tiang beton dibuat dengan cetakannya adalah pipa paralon diameter 3-4 inch setinggi 3 meter. Setiap tiang beton berisi 1 batang besi beton diameter 10 mm untuk memperkuatnya. Pengunaan tiang beton memang agak mahal awalnya, tetapi dapat dipakai selama puluhan tahun. Namun begitu, penggunaan tiang beton memiliki kelemahan yakni tidak membantu memberi asupan air pada tanaman lada di musim kemarau. Karena itu, di daerah yang kemaraunya keras dan panjang, serta petani tidak sanggup melakukan penyiraman, maka sebaiknya dipakai tiang panjat berupa kayu hidup. Tiang panjat berupa kayu hidup modalnya lebih murah, membantu tanaman lada mendapatkan asupan air pada musim kering, tetapi harus dipangkas setiap 4-6 bulan. Pemangkasan tunas tajar selalu pada titik yang selevel, agar tiang panjat atau tajar tidak bertambah tinggi seiring waktu. Alat pangkas biasanya berupa arit (sabit) kecil tajam yang diberi galah bambu. Beberapa petani tradisional di Bangka Belitung masih mengunakan tajar kayu mati. Hal ini kurang kami rekomendasikan karena petani harus mengganti tajar setiap 5-6 tahun, yang mana proses penggantian tajar model begini tidaklah mudah.
1. Buat lubang tanam ukuran 30x30x30 cm jika lahan termasuk tanah gembur dan ukuran 40x40x40 cm jika tanah termasuk tanah keras atau padat. Jarak lubang 2,5 meter (Timur-Barat) x 2 meter (Utara-Selatan) pada lahan sempit (populasi 2.000 titik tanam/ha) dan jarak tanam 3x2 pada lahan di atas 1 ha (populasi 1666 titik tanam/ha). Di sudut sebelah Barat dalam lubang, 20 cm dari tepian lubang tanam, buat lagi lubang untuk tiang panjat beton sedalam 30 cm. Ukuran lubang tiang panjat disesuaikan dengan besarnya tiang panjat beton. Biasanya berbentuk bulat dengan diameter 3-4 inch, karena tiang beton dibuat dengan cetakannya adalah pipa paralon diameter 3-4 inch setinggi 3 meter. Setiap tiang beton berisi 1 batang besi beton diameter 10 mm untuk memperkuatnya. Pengunaan tiang beton memang agak mahal awalnya, tetapi dapat dipakai selama puluhan tahun. Namun begitu, penggunaan tiang beton memiliki kelemahan yakni tidak membantu memberi asupan air pada tanaman lada di musim kemarau. Karena itu, di daerah yang kemaraunya keras dan panjang, serta petani tidak sanggup melakukan penyiraman, maka sebaiknya dipakai tiang panjat berupa kayu hidup. Tiang panjat berupa kayu hidup modalnya lebih murah, membantu tanaman lada mendapatkan asupan air pada musim kering, tetapi harus dipangkas setiap 4-6 bulan. Pemangkasan tunas tajar selalu pada titik yang selevel, agar tiang panjat atau tajar tidak bertambah tinggi seiring waktu. Alat pangkas biasanya berupa arit (sabit) kecil tajam yang diberi galah bambu. Beberapa petani tradisional di Bangka Belitung masih mengunakan tajar kayu mati. Hal ini kurang kami rekomendasikan karena petani harus mengganti tajar setiap 5-6 tahun, yang mana proses penggantian tajar model begini tidaklah mudah.
2.Masukkan tiang beton, padatkan sisi lubang galiannya. Atau tanamlah
tongkat kayu hidup berjarak 40 cm ke arah Barat dari titik tanam lada. Diameter
tongkat kayu minimal 5 cm, tinggi 330 cm, tertanam 30 cm. Jika tidak
mendapatkan tiang setinggi 330 cm, maka bisa juga dipakai tiang tajar hidup
yang setinggi 230 cm. Setelah tumbuh, maka potonglah tunasnya di ketinggian 300
cm dari atas permukaan tanah. Jenis kayu hidup misalnya dadap, gamal
(glirisidia-kayu air), kapuk randu (kabu-kabu), sengon, lamtoro (petai cina)
atau lamtoro gung. Tongkat kayu yang masih basah dan segar ini akan tumbuh,
berakar, hidup dan bertambah besar untuk seterusnya. Campur ¾ tanah galian
dengan 5 kg pupuk kandang matang, 2 kg dolomit, 10 gram nematisida (bahan aktif
karbofuran, merk Furadan 10G atau Marshall 10G atau lainnya) dan 200 gram pupuk
NPK. Masukkan ke dalam lubang, biarkan 7 hari. Urukan akan membentuk bukit
kecil di atas lubang tanam. Buat parit irigasi jika lahan bertipe datar dan ada
sejarah genangan air. Tanaman lada tidak tahan terendam air. Lada juga tidak
bisa ditanam di lahan rawa atau gambut.
3.Buka polibag pembungkus bibit lada. Tanam dua batang bibit lada yang sudah
disiapkan di bagian tengah bukit lubang. Antara satu bibit dengan bibit lainnya berjarak 15 cm. Posisi bibit tidur dengan akar lekat ke arah bawah. Kedalaman penanaman hingga tanah polibag tenggelam sedalam 7-8 cm. Ciri bibit lada yang baik, harus sudah memiliki akar yang cukup. Arahkan ujung batang bibit lada ke tiang.
Siram secukupnya jika tanah kering. Beri pelindung/peneduh berupa daun lalang/kelapa/rumbia
yang diikatkan ke tiang panjat atau pelepah sawit yang ditancapkan ke tanah hingga tanaman terlindung dari sengatan panas matahari secara frontal. Kami menggunakan dua potong pelepah daun sawit di sebelah Barat dan dua lagi di sebelah Timur. Pelindung dibiarkan hingga hancur sendiri. Sisa tanah galian dapat dibumbunkan ke
sekeliling bukit kecil tetapi jangan ke atasnya.
3.Buka polibag pembungkus bibit lada. Tanam dua batang bibit lada yang
sudah disiapkan di bagian tengah bukit lubang. Antara satu bibit dengan bibit
lainnya berjarak 15 cm. Posisi bibit tidur dengan akar lekat ke arah bawah.
Kedalaman penanaman hingga tanah polibag tenggelam sedalam 7-8 cm. Ciri bibit
lada yang baik, harus sudah memiliki akar yang cukup. Arahkan ujung batang
bibit lada ke tiang. Dua ruas bibit lada harus terlihat atau tidak tertimbun
tanah. Ini berarti, yang tertimbun tanah ada 4-5 ruas.Siram secukupnya jika
tanah kering. Beri pelindung/peneduh berupa daun lalang/kelapa/rumbia yang
diikatkan ke tiang panjat atau pelepah sawit yang ditancapkan ke tanah hingga
tanaman terlindung dari sengatan panas matahari secara frontal. Kami
menggunakan dua potong pelepah daun sawit di sebelah Barat dan dua lagi di
sebelah Timur. Pelindung dibiarkan hingga hancur sendiri. Sisa tanah galian
dapat dibumbunkan ke sekeliling bukit kecil tetapi jangan ke atasnya.
4.Jika pertumbuhan tanaman lada sudah mencapai tiang panjat dan berlebih
tiga ruas, maka buat parit kecil di tanah antara titik tanam dengan tiang
panjat, lalu benam/tanamkan ruas batang yang menjalar itu. Ini akan menambah
perakaran pada tanaman lada. Lalu ikatlah batang/sulur yang tersisa dengan tali
rafia (tali plastik) ke tiang panjatnya. Titik pengikatan dibuat di ruas lada,
agar akar lekat jadi rapat ke tiang panjat dan bisa cepat melekat ke tiang
panjat. Tanaman lada tidak akan mau bercabang dan kemudian menghasilkan cabang
produksi jika akar lekatnya belum melekat ke tiang panjat.
5.Potong ujung tanaman lada sepanjang satu ruas saat
panjang batang sudah mencapai 1 meter dari titik tanam atau 60cm dari permukaan
tanah, agar terjadi percabangan. Potong kembali setiap percabangan saat cabang
sudah sepanjang 50 cm sampai didapat lima percabangan. Buang semua sulur yang
merambat ke tanah dan semua sulur gantung yang menjuntai ke arah bawah, jika
ada. Sulur rambat (sulur cacing) dan sulur gantung tidak akan menghasilkan
buah. Pengikatan batang lada dilakukan jika dianggap perlu.
6.Buang semua bunga/calon buah pertama. Buah pertama
yang dibiarkan membesar bisa mengurangi produksi buah lada di masa depan.
7.Pemupukan rutin lihat tabel berikut.
Umur
(bln) |
Pupuk makro (gram/pohon)
|
||
Urea
|
SP 36
|
KCl
|
|
3-4
|
35
|
15
|
20
|
4-5
|
55
|
50
|
55
|
5-6
|
70
|
75
|
70
|
Dst setiap 2
bulan
|
80
|
120
|
100
|
Adapun pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos matang fermentasi diaplikasikan sebanyak 5 kg per titik tanam per empat bulan. Pupuk organik diberikan dengan cara ditumpuk saja di satu sisi tengah perakaran tanaman lada. Pupuk organik yang ditabur akan cenderung mengering dan mengeras hingga sulit terurai.
Penambahan pupuk mikro berupa pupuk daun yang disemprotkan sangat dianjurkan. Interval penyemprotan pupuk daun setiap 2 bulan juga. Bisa pakai pupuk Gandasil A untuk lada belum produksi dan Gandasil B untuk lada sudah produksi. Dosis lihat kemasan. Bisa juga mengunakan pupuk mikro merk lainnya. Larutan pupuk sebaiknya dilengkapi dengan perekat/perata. Penyemprotan dilakukan pada sore hari mulai pukul 16.00.
Penanggulangan hama dan penyakit
Penggerek Batang Lada (Lophobaris piperis)
Penggerek batang lada (Lophobaris piperis) merupakan hama yang paling merugikan. Larvanya menggerek batang dan cabang. Gejala awal berupa layu dan daun menguning kemudian bagian yang digerek mengering dan mudah patah. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman mati. Stadia dewasa menyerang pucuk, bunga, dan buah sehingga produksi dan kualitas buah menurun.
Penggerek batang lada (Lophobaris piperis) merupakan hama yang paling merugikan. Larvanya menggerek batang dan cabang. Gejala awal berupa layu dan daun menguning kemudian bagian yang digerek mengering dan mudah patah. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman mati. Stadia dewasa menyerang pucuk, bunga, dan buah sehingga produksi dan kualitas buah menurun.
Pengendalian
dengan aplikasi insektisida sistemik berspetrum luas semisal Decis, Thiodan atau Matador atau insektisida merk lainnya. Untuk
pencegahan aplikasi penyemprotan insektisida sebulan sekali. Untuk pengendalian
aplikasi 5 hari sekali.
Aplikasi
karbofuran juga sangat membantu.
Hama pengisap bunga (Diconocoris hewetti)
Hama pengisap
bunga (Diconocoris hewetti) merusak bunga dan tandan bunga baik pada
stadia nimfa maupun dewasanya. Gejala serangan ringan berupa kerusakan tandan,
salah bentuk, dan buah menjadi sedikit. Bila serangan berat menyebabkan bunga
rusak, tangkai hitam, dan bunga gugur.
Pengendalian
dengan aplikasi insektisida sistemik berspetrum luas semisal Decis, Thiodan
atau Matador atau insektisida merk lainnya. Untuk pencegahan aplikasi penyemprotan
insektisida sebulan sekali. Untuk pengendalian aplikasi 5 hari sekali.
Aplikasi
karbofuran juga sangat membantu.
Hama pengisap buah (Dasynus piperis)
Hama pengisap
buah (Dasynus piperis) aktif pada waktu pagi dan sore hari, sedangkan
siang bersembunyi pada bagian dalam tajuk tanaman. D. piperis menyerang
hamper di seluruh sentra lada di Indonesia dan menyebabkan kerusakan buah
14,72-36%. Hama ini merusak pada semua stadia pertumbuhan dengan cara mengisap
cairan dari bunga, buah, pucuk muda, dan tangkai daun. Gejala kerusakan berupa
bercak kehitaman pada buah, buah menjadi hampa. Dan buah muda berguguran
sehingga tandan buah menjadi kosong.
Pengendalian
dengan aplikasi insektisida sistemik berspetrum luas semisal Decis, Thiodan atau Matador atau insektisida merk lainnya. Untuk
pencegahan aplikasi penyemprotan insektisida sebulan sekali. Untuk pengendalian
aplikasi 5 hari sekali.
Aplikasi
karbofuran juga sangat membantu.
Penyakit Kuning
Penyakit kuning
disebabkan oleh keadaan yang kompleks berupa serangan nematoda (Radopholus
similis dan Meloidogyne incognita), jamur parasit (Fusarium
oxysporum), tingkat kesuburan tanah yang rendah, serta kelembaban atau
kadar air tanah rendah. Penyakit ini banyak dijumpai di wilayah Bangka dan
Kalimantan dan menyebabkan kehilangan hasil sebesar 80%. Penyakit kuning
diawali serangan nematoda R.similis dan M.incognita, luka
akibat serangan nematoda memudahkan F.oxysporum menginfeksi tanaman.
Adanya serangan nematoda dan jamur juga menyebabkan tanaman peka terhadap
kekeringan dan kekurangan unsur hara.
Gejala penyakit
kuning terlihat di bagian tajuk dan akar permukaan tanah. Pertumbuhan tanaman
yang terserang akan terhambat, daun kuning kaku, dan akar rusak. Pada stadium
penyakit semakin tinggi daun akan mengarah ke batang, rapuh sehingga mudah
gugur dan akhirnya tanaman gundul. Gejala serangan berupa kerusakan akar akibat
serangan R.similis dan terdapat bintil-bintil akar (puru) akibat
serangan M.incognita.
Pengendalian
dengan kocor tanah fungisida bubur bordo atau Dithane M45 (20 gram campur 1
liter air kocor ke pangkal batang), tabur karbofuran 10 gram/batang setiap 3
bulan, dan menjaga asupan air serta unsur hara yang cukup. Penambahan dolomit 200
gram/6 bulan/batang juga akan membantu mencegah serangan jamur akar.
Pengendalian dan pengobatan juga dapat dilakukan dengan mengunakan pengendali hayati berupa aplikasi Gliocladium virens atau Trichoderma Harzianum. Di pasaran dijual dengan merk Super Tricho dan Super Glio.
Pengendalian dan pengobatan juga dapat dilakukan dengan mengunakan pengendali hayati berupa aplikasi Gliocladium virens atau Trichoderma Harzianum. Di pasaran dijual dengan merk Super Tricho dan Super Glio.
Penyakit Busuk Pangkal Batang
Penyakit busuk
pangkal batang disebabkan oleh jamur patogen Phytophthora capsici,
penyakit ini dapat menyebabkan kematian tanaman dalam waktu singkat. Gejala
khas dari penyakit ini berupa warna biru-kehitaman pada pangkal batang yang
kadang disertai dengan terbentuknya lendir. Gejala pada daun berupa bercak
hitam bergerigi seperti renda pada bagian tengah atau tepi daun. Gejala ini
tampak jelas pada daun segar dan sulit diamati pada daun yang telah mongering
atau pada gejala lanjut. Patogen ini juga menyerang buah-buah yang berada dekat
dengan permukaan tanah sehingga buah menjadi berwarna hitam dan busuk.
Pengendalian
dengan kocor tanah fungisida bubur bordo atau Dithane M45 (20 gram campur 1
liter air kocor ke pangkal batang), tabur karbofuran 10 gram/batang setiap 3
bulan, dan menjaga asupan air serta unsur hara yang cukup. Penambahan dolomit 200
gram/6 bulan/batang juga akan membantu mencegah serangan jamur akar.
Pengendalian dan pengobatan juga dapat dilakukan dengan mengunakan pengendali hayati berupa aplikasi Gliocladium virens atau Trichoderma Harzianum. Di pasaran dijual dengan merk Super Tricho dan Super Glio.
Pengendalian dan pengobatan juga dapat dilakukan dengan mengunakan pengendali hayati berupa aplikasi Gliocladium virens atau Trichoderma Harzianum. Di pasaran dijual dengan merk Super Tricho dan Super Glio.
Penyakit Keriting/Kerdil.
Penyakit
keriting/kerdil disebabkan oleh virus seperti pepper yellow mottle virus (PYMV)
dan cucumber mosaic virus (CMV). Penyakit ini tidak bersifat mematikan
namun dapat menghambat pertumbuhan dan menyebabkan penurunan produksi. Penyakit
kerdil ditandai dengan gejala daun muda berukuran kecil sampai keriting
berwarna kuning pucat dan belang-belang. Ukuran buah lebih kecil dari buah
normal dan serangan berat menyebabkan tanaman tidak berproduksi. Penyebaran
penyakit dibantu oleh serangga vektor (kutu Aphis sp., Planococcus sp., dan
Ferissia virgata), alat-alat pertanian yang dipakai pada tanaman
sakit, serta bibit dari tanaman induk yang terserang.
Cabut dan bakar
tanaman yang terserang virus. Kendalikan vektor (serangga penyebar virus)
dengan menyemprotkan insektisida secara berkala. Cuci bersih dengan sabun semua
pakaian dan peralatan tani sehabis digunakan pada area serangan virus.
Panen dan pasca
panen untuk membuat lada putih.
Panen perdana
pada umur 16-18 bulan.. Petik tangkai buah yang sepertiga butir buahnya sudah menguning/ memerah.
A.Untuk mendapatkan lada putih.
Buah lada yang baru dipetik dimasukkan dalam karung dan direndam dalam air selama 5-7 hari. Air rendaman diganti setiap hari. Sesudah direndam kemudian dibersihkan; bijinya dipisahkan dari kulitnya dan tangkai, dengan cara diinjak-injak. Setelah itu dijemur sampai kering kira-kira 2 hari lalu ditampi untuk memisahkan kulitnya. Tangkai buah dibuang secara manual. Biji lada lalu dijemur lagi 1-2 hari sampai kering. Tanda sudah kering adalah biji sudah keras dan jika dipecahkan akan keluar bunyi kemeretak. Biji lada lalu disimpan dalam karung untuk dijual saat harga sudah bagus. Biji lada kering tahan disimpan untuk masa 3 tahun. Penjemuran ulang dilakukan bila terjadi kelembaban pada biji lada. Biasanya setiap 6 bulan sekali.
Buah lada yang baru dipetik dimasukkan dalam karung dan direndam dalam air selama 5-7 hari. Air rendaman diganti setiap hari. Sesudah direndam kemudian dibersihkan; bijinya dipisahkan dari kulitnya dan tangkai, dengan cara diinjak-injak. Setelah itu dijemur sampai kering kira-kira 2 hari lalu ditampi untuk memisahkan kulitnya. Tangkai buah dibuang secara manual. Biji lada lalu dijemur lagi 1-2 hari sampai kering. Tanda sudah kering adalah biji sudah keras dan jika dipecahkan akan keluar bunyi kemeretak. Biji lada lalu disimpan dalam karung untuk dijual saat harga sudah bagus. Biji lada kering tahan disimpan untuk masa 3 tahun. Penjemuran ulang dilakukan bila terjadi kelembaban pada biji lada. Biasanya setiap 6 bulan sekali.
Dari 100 kg buah lada segar masih
bergagang, rata-rata diperoleh 34 kg biji lada putih kering.
B. Untuk mendapatkan lada hitam.
Buah lada dipanen saat buah sudah tua namun belum ada yang kuning/merah. Umumnya umur 6-7 bulan sejak keluar bunga. Buah lada setelah dipetik Iangsung dijemur dipanas matahari selama kira-kira 3-4 hari. Sambil menjemur buah lada dipisahkan dari tangkai-tangkainya. Kemudian diayak sampai bersih untuk membuang pasir atau material lain yang terikut. Inilah lada hitam, yakni biji lada kering yang masih terbalut kulit buahnya. Lada hitam juga dapat disimpan atau dijual.
B. Untuk mendapatkan lada hitam.
Buah lada dipanen saat buah sudah tua namun belum ada yang kuning/merah. Umumnya umur 6-7 bulan sejak keluar bunga. Buah lada setelah dipetik Iangsung dijemur dipanas matahari selama kira-kira 3-4 hari. Sambil menjemur buah lada dipisahkan dari tangkai-tangkainya. Kemudian diayak sampai bersih untuk membuang pasir atau material lain yang terikut. Inilah lada hitam, yakni biji lada kering yang masih terbalut kulit buahnya. Lada hitam juga dapat disimpan atau dijual.
Dari 100 kg buah lada segar masih
bergagang, rata-rata diperoleh 38 kg lada
hitam kering.
Produksi.
Potensi hasil berkebun lada 1
hektar adalah 4 ton lada putih kering per tahun, pada tanaman lada berumur di
atas 3 tahun. Hasil tersebut umum didapat oleh para petani di Thailand. Namun biasanya
petani Indonesia hanya mendapatkan separuhnya. Karena teknik budidaya dan
perawatan yang masih kurang. Perhatian dan bantuan pemerintah kita kepada pertanian lada juga masih
belum menggembirakan.
Hasil brutto = 2.000 kg lada x
Rp.120.000 = Rp.240.000.000/tahun. Harga lada putih mencapai Rp.170.000/kg pada
bulan puasa yang lalu, yakni pada tahun 2016. Harga lada hitam biasanya hanya 65-70% dari
harga lada putih.
Bertanam lada sebenarnya sangat
menjanjikan. Harga lada dari tahun ke tahun selalu stabil naik. Namun masih
banyak petani yang enggan membudidayakannya karena rasa takut berlebihan, atau
juga karena ketidak tahuan.
Ada pun menanam lada perdu nyaris
sama caranya dengan menanam lada panjat. Hanya lada perdu tidak membutuhkan
tiang panjat. Lada perdu juga tidak membutuhkan pemotongan batang di waktu tanaman
masih muda, karena lada perdu akan bercabang banyak dengan sendirinya. Lada perdu juga tidak menghasilkan
sulur gantung dan sulur tanah, sehingga tidak membutuhkan
perompesan/pemangkasan. Selain itu, lada perdu lebih cepat panen, umumnya pada
umur 12 bulan sesudah tanam.
Kelemahan lada perdu adalah harus
ditanam lebih rapat, jarak tanam 1x2 meter (populasi 5.000 batang/ha) agar
produksinya dapat mendekati produksi lada panjat. Selain itu tanaman lada perdu
juga lebih rentan penyakit akibat jamur, karena bentuk pohonnya yang rimbun dan
seperti merayap di tanah. Hal ini membuat bagian bawah tanaman lada perdu lebih
lembab, hingga jamur lebih mudah tumbuh berkembang. Sebagian petani
mengatasinya dengan cara membuatkan para-para/anjang-anjang dari kayu/bambu
hingga batang dan cabang lada perdu tidak langsung menyentuh tanah. Ada pula
yang memberi alas berupa susunan batu bata berjarak 10-15 cm.
Bertanam lada. Perdu atau panjat,
akan memberikan hasil yang cukup banyak buat petaninya. Sekarang tergantung
kita, apakah mau ikut ambil bagian atau tidak.
***
Jual
Bibit Lada Perdu dan Lada Panjat di Sumatera Utara
Saya, Muhammad Isnaini alias Bang Pilot, alamat di Dusun 3 Desa Petatal, Lima Puluh, Batu Bara, Sumut, Jalan Lintas Medan-Kisaran km. 130, depan Puskesmas Petatal, dekat SPBU 14-212-216 Petatal Batu Bara, menjual bibit lada perdu dan lada panjat. Asal stek batang. Siap tanam. Harga bibit lada perdu rp.8.000 dan lada panjat rp.7.000 perbatang. Harga nett dan belum termasuk ongkir.
HP.0813 7000 8997.
Stok 6.000 batang.
Pembeli sebaiknya
datang langsung.
Bisa juga dikirim ke
daratan pulau Sumatera dan daratan pulau Jawa via bus/kargo darat. Harga di
luar ongkir. Jenis lada LDK (Lampung Daun Kecil) dan Bengkayang.
Harga lada putih
saat ini (Agustus 2016) berkisar Rp.110.000-120.000/kg.
Umur mulai berbunga
: 9 bulan
Bentuk buah
: bulat lonjong
Warna buah
:
buah muda hijau tua, buah masak kuning kemerahan
Mulai berbunga s/d
buah masak : 196 hari
Panen Perdana : 16
bulan setelah tanam.
Rata-rata buah
pertandan
: 73,52 butir
Persentase buah
sempurna : ±
48,46%
Potensi hasil produksi
: 3,86 ton lada
putih kering/ha/tahun.
Ketahanan Penyakit
: Agak tahan terhadap penyakit kuning, tahan terhadap
busuk pangkal batang.
Saya juga adalah
seorang penulis agrobisnis terverfikasi di Kompasiana dengan nama pena Bang
Pilot dengan alamat url www.kompasiana.com/bangpilot
Website saya yang
lain :
Bibit lada perdu.
Tanaman lada panjat dengan tiang beton
Kebun lada perdu
Anjang-anjang lada perdu.
a.sulur gantung. b.sulur tanah.
Indpirasi baru.
BalasHapusMohon penjeladan ukuran tinggi tiang beton berapa mtr ?
meleset,,, kalian ini, orang bahas merica kalian bahas togel, memang setan kalian, paling hidup kalian bakal anjlok lagi
BalasHapusterimakasih om pilot sudah menguraikan begitu panjang tentang lada, apa om roket ada lapak di tokopedia?
BalasHapusNumpang ya min ^^
BalasHapusMenang Di Acerdomino,com sekarang. jangan habiskan uang kamu di tempat lain,
dapatkan uang terus hanya bermain di acerdomino,com
- BONUS NEW MEMBER 10.000
- BONUS ROLINGAN MINGGUAN 0.5%
- NEXT DEPOSIT 10%
- BONUS REFERRAL SEUMUR HIDUP 15%
WHATSAPP : +855966139323
LINE : ACERPOKER
BBM : D8DVEC7F
LIVE CHAT : ACERDOMINO,COM
ALTERNATIVE LINK : ACERDOMINO,ONLINE
https://caramenangdiacerqq.blogspot.com/
AGEN POKER DAN DOMINO TERPERCAYA
AGEN POKER TERBESAR
BANDAR POKER SANGAT AMAN TERPERCAYA
BANDAR SAKONG TERLUAS YANG TERBAIK
ACERDOMINO.COM
ACERDOMINO
AGEN DOMINO TERAMAN DAN TERPERCAYA
CARA MAIN POKER ONLINE
Jual sangat murah PAKAN TERNAK SAPI, KAMBING, DOMBA & BEBEK DARI LIMBAH SINGKONG : SINGKONG SORTIRAN (Krucilan) Rp. 1500/kg, kondisi baru frees bagus juga untuk bahan baku industri tepung pati. BONGGOL SINGKONG & KULIT SINGKONG kondisi segar Rp. 750/kg. Siap kirim 7 ton/3 hari sekali wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hub. Bpk. Heru di Malang - Jawa Timur Hp/Wa 081334272800 Blog saya di www.belisingkongsegar.blogspot.com
BalasHapusInfo menarik. Dapatkan Lada Putih berkualitas.
BalasHapus